Mencintai Karena Allah

0 657
Mencintai Karena Allah – Hati itu jika dibangkitkan daya potensinya, ia akan dapat menampung dunia seisinya, bahkan seisi langit, bahkan Allah pun dapat dihadirkan di dalamnya. Mencintai karena Allah adalah suatu mahabbah yang sangat mulia, Alam dan jagat raya tidak akan bisa menampung cahaya Allah, akan tetapi hanya hati yang bisa menampungnya.
Rasululullah shallalahu ‘alaihi wasallam pernah menyatakan bahwa semua jagad raya ini tidak mampu menampung Allah. hal itu dikarenakan Allah maha besar. Dzat yang besar itu membuat Dia tidak mampu menempati ruang dan waktu. karena besarNya, sehingga Dia tidak tampak oleh mata kita. Akan tetapi hanya hati orang beriman yang sanggup menerimanya. pada penjelasan ini juga akan saya jelaskan bagaimana mencintai pasangan karena Allah, mencintai orang tua karena Allah, mencintai orang lain karena Allah, dan mencintai Alam karena Allah.
Mencintai Karena Allah
Img by deviantart.com ToXicLoveKid

Mencintai karena Allah

Hati yang bersih dan berma’rifat bisa mencintai karena Allah. mencintai seseorang karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah, dan tidak memberi karena Allah, semua karena Allah. Dia mampu berma’rifat dan hatinya dipenuhi mahabbah yang benar-benar mendamaikan hatinya. Hati dan Qalbunya penuh dengan cahaya Allah. Karena Allah Dia bermujahadah.
Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajak Kaab bin Asyraf dan kawan-kawannya memeluk agama Islam, mereka menjawabnya:

Kami berada dalam kedudukan Putra-putra Allah dan kami sangat mencintai Allah.

 Maka turunlah firman Allah kepada Rasulullah:

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

ini menunjukkan bahwa mencintai karena Allah adalah bentuk ketaatan terhadap perintahNya, sedangkan cinta Allah kepada orang yang beriman berupa pujianNya, ampunanNya, rahmatNya, dilimpahkan rezekinya (rezeki harta, rezeki jodoh, rezeki keturunan, dll). itulah bentuk cinta Allah.

1. Mencintai Pasangan Karena Allah

Mencintai dan dicintai adalah fitrah sebagai manusia yang artinya Cinta itu boleh bahkan ada cinta yang wajib karena cinta sendiri adalah fitrah yang sudah dianugerahkan Allah pada diri setiap Insan/Manusia. Ingin mencintai dan dicintai. Cinta itu bersih dan suci, tapi sayangnya tanpa sadar kita sendiri yang membuatnya ternodai. Cinta itu tidak melulu kepada lawan jenis, tidak hanya soal suka saling suka, apalagi cinta yang berakhir nestapa karena ikatan yang belum waktunya. Lupa bahwa Allah sudah mengatur cinta sesuai tempatnya. Luput dari perhatian kita bahwa cinta itu milik semua ciptaan-Nya,
Pasangan yang dimaksudkan disini adalah pasangan Halalnya (suami/istri), maka apabila mereka mencintai karena Allah maka cinta itu adalah sebuah anugerah dari fitrah yang telah diberikan dan pasangan tersebut boleh jadi akan bertemu kembali di surga nantinya, sebagaimana sabda Rasulullah:

Engkau akan bersama dengan orang yang kau cintai dan untukmu pahala atas apa yang kau harapkan dari rasa cintamu itu. Hadist dishahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Hibban dan disetujui oleh Adz-Dzahabi dalam Al-Mustadrak (189/4).

Jika seorang suami atau istri mencintai pasangannya karena Allah maka hendaklah Ia mengatakan “Aku mencintaimu karena Allah“.

Tapi jika Cinta itu bukan kepada pasangan halal melainkan kepada lawan jenisnya yang bukan muhrimnya maka sebaiknya kecintaan itu tidak diutarakan dan disimpan baik-baik dalam hati. Cinta seperti itu boleh saja dan itu tidak dilarang karena Cinta adalah fitrah manusia, maka silahkan mencintai kepada sesiapa saja walaupun yang bukan muhrimnya. tapi ketika cinta itu diutarakan baik secara tulisan (sms, chating, surat, dll) ataupun lisan maka cinta itu hukumnya Haram. Baca: Hukum Pacaran

Oleh karena itu sebaiknya kita semua kembali melihat diri kita masing-masing, apakah sifat cinta karena Allah Azza wa Jalla telah ada dalam diri kita ataukah belum? Kalau sudah bersyukurlah dan mintalah kepada Allah agar tetap istiqomah, dan kalau belum marilah kita perbaiki iman dan Islam kita sehingga bisa tumbuh sifat tersebut dalam diri kita.

Dan perlu kita ketahui, kalau seandainya seseorang itu benar-benar mencintai karena Allah, maka pasti ia akan berusaha berjalan sesuai dengan syari’at agama Allah, dan tidak akan melanggar ketentuan-ketentuan dan larangan-larangan dari Allah Tabaraka wa Ta’ala. boleh cinta kepada lawan jenis yang bukan muhrim tapi cinta itu tidak boleh keluar dari syariat islam, tidak boleh berdua-duaan, apalagi harus pacaran, (Baca: Siksa Berdua-duaan dengan yang bukan muhrim)

Cinta kepada lawan jenis tak harus dilakukan dengan pacaran, tapi simpanlah cinta itu dan jangan sampai diketahui oleh yang kamu cintai hingga kamu siap dan datang untuk bersanding dengannya menjalin hubungan yang lebih romantis dalam pernikahan yang suci.

Itulah makna mencintai karena Allah, mencintai pasangan karena Allah.

2. Mencintai Orang Tua Karena Allah

Banyak orang yang masih belum sadar akan pentingnya cinta kepada orang tua, mereka lebih mencintai pasangannya, lebih mencintai hartanya hingga menelantarkan orang tuanya di rumah. mungkin saja orang tuanya menangis menahan rindu atau bahkan tak ada lagi yang merawat orang tuanya sehingga mereka hiduo dalam kesepian dan kesendirian. Mencintai pasangan adalah kewajiban tapi jangan sampai kecintaan itu meninggalkan kecintaan lainnya yaitu cinta kepada orang tua-nya.

3. Mencintai Harta dan Alam Karena Allah

Orang yang mencintai hartanya karena Allah maka dia senantiasa menggunakan harta itu untuk kebaikan, kemaslahatan umat, bahkan selalu bersedekah. seakan-akan dia mengatakan bahwa “hartaku akan dikembalikan pada hari akhirat nanti”. mereka selalu memberi dan tanpa meminta imbalan yang setimpal. hartanya digunakan karena Allah. Dia betul-betul mencintai karena Allah.
Mencintai karena Allah tak hanya diutarakan dari segi manusia saja tapi juga kepada Alam, sebagaimana Rasulullah sangat mencintai Alam. ketika musim semi datang maka Rasulullah mencium bunga-bunga yang bermekaran lalu memuji bunga dan tersebut seraya memuji keagungan Allah ‘azza wa jalla.

“Jauhilah tiga perilaku terlaknat; buang kotoran di sumber air, di pinggir jalan, dan di bawah naungan pohon.” (HR Abu Daud, Ahmad dan Ibnu Majah)

Itulah contoh bagaimana seharusnya kita Mencintai karena Allah, hidup kita karena Allah, semua kecintaan kita karena Allah, semoga kita selalu mencintai karena Allah, mencintai sesama manusia karena Allah dan mencintai alam karena Allah subhanahu wa ta’ala.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.