Pengalaman Bertemu Dengan Mater Spritual Dunia Lain

0 525
Halo sahabat kitaberbagi.info, kali ini saya ingin membagikan pengalamanku sendiri yaitu Pengalaman Bertemu Dengan Mater Spritual Dunia Lain. Awalnya sih saya masih ragu-ragu dengan namanya dunia mistis-mistisan gitu. tapi setelah mengalami ini saya makin waspada dan makin mendekatkan diri dan hati saya kepada Tuhanku.

Akibat ketidak percayaan ini. saya diajak oleh teman untuk jalan – jalan ke sebuah daerah yang cukup sejuk dan pemandangan yang menawan. mungkin kalian masih percaya tidak percaya dengan pengalaman saya ini. ceritanya agak sedikit serem sih.

Waktu itu kita berjumlah 5 orang lagi mengadakan perjalanan liburan biasa buat ngilangin stres habis nyelesaikan tugas kuliah, kebetulan salah seorang teman saya punya keluarga di daerah pegunungan ini. mobil juga sudah masuk ke sana, jadi kita bawa mobil kesana, mobil teman yah bukan mobil aku.

Jadi kita kesana, tapi di tengah perjalanan apesnya ban mobil kita kempes, yang paling parahnya sopir teman aku ini lupa vawa ban serep. karena ini sudah sore hampir maghrib. kata sopir yang bawa mobil ini bilang biasanya jam – jam segini sudah sepi pengendara mobil.

Tepat di jam itu ada kejadian aneh. kita lagi duduk – duduk sambil menunggu bantuan datang. tiba – tiba ada sesosok orang yang kejauhan berdiri sambil memegang celurit. kira – kira jaraknya hampir 50 M atau 75 M dari tempat kami duduk. saking takutnya, kita berlarian ke dalam mobil dan lupa mengambil foto orang ini.

Teman saya menyuruh sopirnya untuk menemui orang ini. tapi belum 3 meter melangkah ke depan. orang itu langsung lari masuk ke dalam hutan gunung. sementar kita masih agak ketakutan. dan malam sudah hampir mendekati.

Selang beberapa waktu, ada mobil angkutan yang lewat. ternyata orang ini masih kenalan sopir teman saya ini. Alhamdulillaaah kita dikasi Ban untuk diganti dan kami berpapasan dengan mereka untuk naik ke tujuan kami.

Kami sampai dipekampungan sekitar jam 18.30 lewat, anehnya ketika masuk ke perkampungan ini kok agak sepi yah?. mulailah kecurigaan saya bahwa ini agak aneh perkampungannya. tapi teman saya mengatakan untuk tidak khawatir karena Om teman saya ini adalah master spiritual gitu katanya. jadi segala jenis gangguan ga berani kepadanya. entahlah benar atau tidak, tapi katanya sih gitu.

Akhirnya pagi sudah muncul dan saya langsung keluar bersama teman – teman dan melihat indahnya alam. Waaahhh, tidak sia – sia kita kemari sangat indah alamnya dan asri serta sejuk. suara burung – burung sangat merdu juga suara air terjun sangat menghilangkan pikiran stress yang masih tersisa di pikiran.

Saya masih sempat mengambil gambarnya:
Tapi ada kejadian aneh lagi pada waktu pagi itu. kami pergi untuk melihat air terjun sekaligus untuk mandi – mandi. tempatnya juga agak sepi dan dikelilingin pohon-pohon. waktu kami sedang tertawa gembira sambil mandi-mandi. tapi seorang teman saya bernama Lina melihat ada sesuatu yang bergantungan di pohon. Sesosok yang memakai kain hitam dan sangat hitam pekat. kami lalu berlarian ke rumah Om teman saya.

Malamnya kejadian aneh terjadi lagi, teman saya Lina entah kenapa teriak-teriak mengatakan kata “pergi, pergi, pergi”. menurut si master spiritual ini dia kerasukan. belum beberapa menit komat-kamit om teman saya si master spiritual itu. tiba2 teman saya Lina keluar berlari, kami memburunya, beberapa warga juga ikut.

Kami terus memburunya ternyata lina berlari ke air terjun tempat kami tadi pagi mandi. saya sangat terkejut sambil menangis, teman saya yang lain juga menangis sambil memanggil-manggil lina untuk pulang. Sambil menangis dan heran kenapa lina berlari ke tempat air terjun ini?

Tiba-Tiba saya menangis histeris dan teriak saking kagetnya. ternyata lina ada di atas pohon bersama dengan kain hitam yang dilihatnya tadi pagi waktu kami sedang mandi. Saya sangat kaget dan hampir pingsan ketika lina memakan sedikit demi sedikit kain itu sambil teriak-teriak.

Saya masih sempat melihat master spiritual tadi memanjat pohon ini. dan terdengar percakapan antara lina dengan master spiritual itu. entah apa yang dibicarakan. tidak lama kemudian Lina akhirnya berhasil di turunkan dan masih pingsan. saya juga masih agak lemas karena masih kaget melihat lina sahabat saya.

Sesampainya di rumah. Om teman saya sekaligus master spiritual itu memberitahukan kami. Lina ternyata masih punya hubungan keluarga dengan penuggu air terjun ini, dan dia berusaha untuk mengambil lina agar menemaninya di alamnya. Tapi kami diharapkan untuk tetap tenang dan terus berdoa saja. kami juga disarankan untuk pulang besok.

Akhirnya besoknya kami telah sepakat untuk pulang saja ke kota, mengingat situasi dan kondisi disini sudah tidak bisa lagi untuk tinggal berlama-lama. dengan kebaikan hati Om teman saya dia mau menemani kami untuk pulang ke kota.

Kami lalu pulang, tapi masih di tengah perjalanan kejadian aneh masih terjadi lagi. waktu itu kami masih sempat melihat orang yang waktu pertama kami temui sambil membawa selurit duduk di pinggir jalan mengasa celuritnya. saya lalu bertanya kepada Om teman saya “Itu siapa Om?” lalu beliau menjawab “itu penjaga gunung ini, dia yang merawat gunung ini, tapi saya heran dia itu sangat jarang untuk keluar dari hutan, entah kenapa dia mau keluar dihutan apalagi duduk di pinggir jalan. mungkin masih ada hubungannya dengan teman kamu yang bernama Lina ini”.

Belum sampai disitu setelah tidak beberapa lama kemudian Lina lalu berbicara dengan suara yang lemah. “Suara Apa itu? siapa yang ketawa seperti itu?” sambil ketakutan dia berkata. lalu Om master spiritual ini berkata “Sudahlah jangan dihiraukan, setelah kamu melewati gerbang ini maka kamu tidak akan diganggu lagi.”.

Akhirnya kami sampai di kota. dan Om master tadi turun di terminal lalu dia naik di mobil untuk pulang balik. sebenarnya kami masih merasa takut, dan teman saya berusaha untuk menyuruhnya tinggal saja sebentar untuk bertemu ibu dan bapak di rumah. tapi jawabnya “kalau saya tinggal siapa yang menjaga keluarga saya di kampung”. dengan sedikit berat hati teman saya memanggil orang yang waktu itu membantu kami waktu ban mobil kami kempes di perjalanan. karena beliau juga ternyat mau naik kembali untuk membawa penumpang lain.

Sambil memberikan uang kepada orang itu sebagai ganti ban serep yang diberikan kepada sopir mobil teman saya. teman saya juga memberikan uang untuk sewa Mobil Om nya pulang ke rumahnya, teman saya lalu memberikan sedikit uang pegangan tapi beliau menolak lalu teman saya bersikeras untuk mengambilnya lalu berkata “berikan saja pada anak Om kalau sudah sampai”. diambillah uang itu.

kami lalu berterima kasih dan masing-masing mencium tangan beliau. beliau cuman meninggalkan pesan, “jagalah diri kalian. dan jangan lupa untuk mengingat tuhan kalian, karena hanya tuhan yang mampu menolongmu sekarang jika ada gangguan makhluk jahat”.

Akhirnya beliau pulang kembali ke kampungnya. kejadian aneh yang saya alami masih belum selesai sampai disini masih ada lagi. tapi lain kali akan saya ceritakan.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.