Sepucuk Surat Curhat untuk Rasululullah
25 April 2011 pukul 20:55
image by: |
Ya Rasullah, ini adalah curhat pertamaku untukmu. Aku seorang mahasiswi semester dua. Katanya orang aku adalah seorang akhwat, tapi bagiku tidak, aku hanyalah seorang wanita biasa yang masih dalam tahap memperbaiki diri. Gelar akhwat terlau tinggi untukku, sedang aku masih begitu hina.
Ya Rasullah, kita tak pernah berkenalan karena aku dan engkau tak pernah bertemu. Engkau terlahir berabad yang lalu. Di saat manusia jauh dari Allah. Engkau datang d tengah-tengah mereka membawa cahaya penerang jalan, tugasmu sungguh luar biasa. Ujian demi ujian slalu engkau hadapi dengan kesabaran dan keikhlasan hatimu serta engkau tak pernah mengeluh.
Aku terlahir disaat manusia telah mengenal agama, tetapi mereka tak memahami agama. Zaman sekarang lebih jahiliah dari zamanmu dahulu. Manusia sekarang berlagak seperti Tuhan.
Ya Rasullah aku ingin bertemu denganmu..aku mencintaimu dan merindukanmu..tapi entah kenapa cinta yang ku rasakan itu hanya di lisanku saja…maafkan aku ya Rasullah maafkan aku yang terkadang menempatkanmu di tingkatan bawah…..maafkan aku yang selalu lalai dengan sunnah dan ajaranmu.
Ya Rasullah, banyak yang ingin aku ceritakan padamu…tapi entah kapan kita bias bertemu..apakah kita bisa bertemu???. Engkau begitu mulia, sedang aku hina. Apakah aku yang hina pantas bertemu dengan Engkau??
Ya Rasullah..dalam setiap hidupku aku selalu berlaku munafik..aku slalu bermaksiat.. aku ingin terlepas dari ini semua namun aku tak tahu caranya..
Ya Rasullah, aku bingung dengan umatmu semenjak Engkau meninggalkan kami,semenjak Abu Bakar, Usmant, Umar dan Ali menjadi Khalifa penggantimu… mereka saling bertentangan…dan bercerai berai…
Ya Rasulullah, aku bingung manakah dari ajaran umatmu ini yang benar? Mereka saling membenarkan dan mereka saling mengklain bahwa ini adalah ajaran yang Engkau ajarkan untuk mereka. Aku bingung dengan dalil-dalil yang mereka bacakan untukku, dengan buku-buku yang disodorkan kepadaku. Kepalaku pusing mencerna semua apa yang mereka sampaikan. Aku ikut yang ini dan menyatakan mereka benar karena semua cocok denga logikaku, maka yang lainnya akan mengatakan kepadaku bahwa mereka adalah sesat dan salah. Mereka membenciku dan menganggapku sebagai barang yang menjijikkan. Mereka mengehempaskan dan melemparkanku serta tak memperdulikanku lagi.
Ya Rasulullah, aku bingung dengan sikapku. Aku berjilbab namun aku tak bisa menjaga sikap dan perilakuku. Aku tetap berkumpul dengan laki-laki yang bukan mahramku, berbicara keras, bersikap kasar dan berhubungan dengan pria yang aku sayangi. Aku bingung dengan sikapku, terlintas dalam pikirku untuk melepaskan jilbab panjang ini dan beralih ke jilbab pendek. Aku takut menodai agama yang engkau bawa ya Rasulullah. Aku tidak mau orang-orang mencela agamamu. Untuk mempertahankannya pun aku tak mampu ya Rasulullah, aku masih terlalu lemah untuk ini, apa lagi tidak ada seoarang pun yang menopangku, tapi aku berjanji padamu ya Rasulullah, jika engkau sampaikan kepada Allah agar dia menolongku dari permasalahan ini, maka aku akan melebarkan jilbabku dan teguh berjalan di agamamu ini. Katakan pada Allah, bahwa aku butuh pertolongannya, aku butuh dekapannya, aku ingin orang-orang yang aku sayangi itu mendekapku kembali.
Ya Rasulullah, banyak yang menilaiku bahwa aku keras kepala? Apakah itu betul ya Rasulullah. Bagaimana aku bisa mengikuti nasehat mereka sedang mereka melakukan hal yang tidak sesuai dengan nasehatnya. Bagaimana aku bisa mencontoh mereka?.
Ya Rasulullah, di malam ini aku terbaring sakit, sendirian dalam kontrakanku. Aku takut, jika kematian datang menghampiriku sedang aku masih dalam kebingunagan. Ya Rasulullah, sakit ini begitu sakit ya Rasulullah sangat sakit. Sakit raga dan jiwaku, sakit lahir dan batinku. Mereka pergi ya Rasulullah, karena aku tidak mengikuti mereka. Mereka meninggalkanku dan mencampakkanku di sini. Semoga Allah kekasihmu, segera menolongku.
Ya Rasulullah, dalam hati kecilku, aku ingin istiqamah dalam ajaran agama yang Engkau sampaikan, aku ingin menjadi wanita seutuhnya, tapi bagaimana ya Rasulullah jika permata yang DIA titipkan padaku telah aku hancurkan karena sifat kotorku?Apakah kekasihmu itu masih mau menerimaku? Apakah kekasihmu itu akan menerima taubatku? Ya Rasulullah, aku butuh pertolonganNya, betapa berat ujian yang aku tanggung.
Tetes air mataku ini mungkin tak akan bisa menghapuskan segala perbuatan dosa yang ku lakukan, aku takut Tuhanmu tidak akan mengampuniku… apa yang ahrus aku lakukan yan Rasulullah. Aku ingin berjumpa denganmu, apakah aku bisa berjumpa dengan seoarang yang Mulia sepertimu? Ku tulis curhatku dalam suratku ini, semoga engkau membalasnya ya Rasululullah, salam rinduku untukmu selalu wahai Kekasih Allah….
Dari umatmu yang dhaif
Tuhan betapa aku malu
Atas semua yang Kau beri
Padahal diriku terlalu sering
Membuat kecewa
Entah mungkin aku terlena
Sementara Engkau beri
Aku kesempatan berulang kali
Agar aku kembali
Dalam fitrahku sebagai manusia
Untuk menghambakanMu
Betapa tak ada apa-apanya
Aku di hadapanMU
Aku ingin sepenuhnya,
Sebenar-benar aku cinta
Dalam do’a dalam ucapan
dalam setiap langkahku
Aku ingin mendekatiMu selamanya…
sehina apa pun diriku
Ku berharap untuk bertemu denganMu ya Rabbi…. (Edcoustic, Aku ingin MencintaiMu)
Catatan :
Ukhty fillah, La tahzan… jangan lah kalian bersedih dan merasa sendiri jika orang-orang mencampakkanmu, ingatlah Allah bersama kita selalu. Bersabarlah atas ujian yang Allah berikan “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar”. Ujian yang diberikan bukanlah sebuah bentuk balas dendam melainkan sebagai bentuk kasih sayang Allah kepada hambaNya. Allah Maha Penolong, DIA akan menolong hambaNya yang butuh pertolongan. Ukhty fillah, jika engkau kini dalam keadaan terpuruk, maka janganlah kalian berlari pada hal-hal yang membuatmu semakin jauh dari sang Pencipta, namun berlarilah pada Allah yang Maha Pengasih, Ia akan selalu menyayangiMu lebih dari kasih sayang kekasihmu pada dirimu. Ukhty, jagalah permata indah yang telah Allah titipkan padamu. Jangan biarkan orang-orang yang tak berhak mengambilnya. Ukhty tutuplah dirimu dengan jilbabmu, jagalah auratmu, meskipun cobaan begitu berat datang padamu, tetap pertahankanlah jilbabmu.
[…] membuat hati merana karena syetan ikun serta Duhai, hati yang dimabuk cinta tutuplah indra rasalah rasa maka hakikat cintaNYA kan […]
makasih
manis bgt kata-katanya 🙂
thanks melanie… tunggu tulisan berikutnya ya
:matabelo merinding bacanya. Rasulku sangat Mulia. Muhammadku cintaku
terima kasih ukhty… semoga bermanfaat
Ya nabi salam alaika…semoga kita semua umatnya dapat bertemu dengan Rasulullah
tulisannya sangat bagus ukhti
ya Rasulullah. melihatmu saja di mimpi aku sdh sngt senang. aku rindu padamu 🙁