Sejarah Valentine Yang Sebenarnya

0 576

Sejarah Valentine Yang Sebenarnya – Cerita St. Valentine meninggal pada 14 Februari dalam keadaan sedang bersetubuh dengan kekasihnya yang tak bisa lepas adalah cerita HOAX atau PALSU. Istilah hari valentine yang terjadi pada 14 februari memang sangat marak dirayakan. tak hanya kaum muda-mudi bahkan orang yang tua sampai anak-anak pun perayaan valentine ini memang fenomenal. adanya pembagian kartu ucapan valentine, coklat, bahkan sampai perbuatan zina sekalipun sangat marak dilakukan oleh kalangan siapa saja. tapi tahukah kita bahwa sebenarnya bagaimana sejarah valentine yang sebenarnya.? untuk itu kita akan membahasnya bagaimana sejarah yang sebenarnya sampai kerusakan yang terjadi pada hari kasih sayang 14 februari ini.

Sejarah Valentine Yang Sebenarnya

Sejarah Valentine Yang Sebenarnya

Sejarah hari valentine yang sebenarnya merupakan hari kepercayaan dari orang romawi yang percaya tentang dewa-dewa dan diikuti dengan orang dari umat nasrani/kristiani yang menyatakan bahwa 14 februari adalah hari kasih sayang karena sejarah dari bangsa romawi.
Adapun sejarah yang mengatakan bahwa Santo atau St. Valentine meninggal pada 14 Februari dalam keadaan sedang bersetubuh dengan kekasihnya yang tak bisa lepas sehingga masyarakat membunuhnya adalah sejarah yang HOAX atau PALSU yang hanya bertujuan untuk menakut-nakuti lalu membawa-bawa nama Islam sehingga Islam dituduh sebagai agama penyebar HOAX. hal seperti ini harus kita hindari. untuk itu setelah Anda membaca tulisan Sejarah valentine yang sebenarnya ini, saya berharap agar Anda membagikannya kepada teman-teman, saudara, atau kerabat Anda agar kita menyebar sejarah yang benar dan tidak dicapslok sebagai agama penyebar HOAX.
Berikut ini Sejarah valentine yang sebenarnya :

Hari Kasih Sayang atau Valentine adalah seorang pendeta yang hidup di Roma pada abad ke-III. Ia hidup di kerajaan yang saat itu dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal kejam. Ia sangat membenci kaisar tersebut. Claudius berambisi memiliki pasukan militer yang besar, ia ingin semua pria di kerajaannya bergabung di dalamya.
Namun karena sayangnya keinginan ini tidak didukung. Para pria enggan terlibat dalam peperangan. Karena mereka tak ingin meninggalkan keluarga dan kekasih hatinya. Hal ini membuat Claudius marah, dia segera memerintahkan pejabatnya untuk melakukan sebuah ide gila.
Claudius berfikir bahwa jika pria tidak menikah, mereka akan senang hati bergabung dengan militer. Lalu Claudius melarang adanya pernikahan. Pasangan muda saat itu menganggap keputusan ini sangat tidak masuk akal. Karenanya St. Valentine menolak untuk melaksanakannya.
St. Valentine tetap melaksanakan tugasnya sebagai pendeta, yaitu menikahkan para pasangan yang tengah jatuh cinta meskipun secara rahasia. Aksi ini akhirnya diketahui oleh kaisar yang segera memberinya peringatan, namun ia tidak menggubris dan tetap memberkati pernikahan dalam sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin.
Akhirnya pada suatu malam, ia tertangkap basah memberkati salah satu pasangan. Pasangan tersebut berhasil melarikan diri, namun malang St. Valentine tertangkap. Ia dijebloskan ke dalam penjara dan divonis hukuman mati dengan dipenggal kepalanya. Bukannya dihina oleh orang-orang, St. Valentine malah dikunjungi banyak orang yang mendukung aksinya itu. Mereka melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara dimana dia ditahan.
Salah satu dari orang-orang yang percaya pada cinta kasih itu adalah putri penjaga penjara sendiri. Sang ayah mengijinkan putrinya untuk mengunjungi St. Valentine. Tak jarang mereka berbicara lama sekali. Gadis itu menumbuhkan kembali semangat sang pendeta. Ia setuju bahwa St. Valentine telah melakukan hal yang benar.
Pada hari saat ia dipenggal alias dipancung kepalanya, yakni tanggal 14 Februari gak tahu tahun berapa, St. Valentine menyempatkan diri menuliskan sebuah pesan untuk gadis putri sipir penjara tadi, ia menuliskan dengan judul “From Your Valentine (dari Valentine-mu)“.
Pesan itulah yang kemudian mengubah segalanya. lalu Di Roma kuno, 15 Februari adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing. Sebagai ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban kambing kepada dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan berlari-lari di jalanan kota Roma sambil membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka jumpai dijalan. Sebagian ahli sejarah mengatakan ini sebagai salah satu sebab cikal bakal hari valentine.
Ketika Gnostik Gereja Katolik mulai mendapatkan kedudukan di Roma sekitar abad ke 3, mereka kemudian dikenal sebagai Valentinians. Valentinians Katolik mempertahankan lisensi festival hubungan intim ini yang mereka sebut “malaikat dalam ruang perkawinan”, yang menurut mereka adalah pemeragaan dari perkawinan “Sophia dan Penebus”. Saat peserta upacara 14 Februari memulai sakramen sek5ualnya, pendeta yang dikenal sebagai Valentinians akan memimpin dan menyaksikan, lalu mereka akan mengucapkan: ”Biarkan cahaya benih turun ke dalam kamar pengantin-Mu, diterima oleh mempelai laki-laki … tangan-Mu terbuka untuk memeluknya. Sesungguhnya, rahmat telah turun atasmu.” Seiring berjalannya waktu, Gereja Ortodoks menekan Katolik Gnostik dan menghasilkan “St Valentine“, dimana hari itu terus dirayakan sampai zaman modern ini.

Sudah jelas bahwa sejarah valentine yang sebenarnya adalah perayaan terkhusus bagi orang roma yang percaya dewa dari hari luperculus dan orang kristiani yang merayakannya juga dari hari kematian st. valentine sang pejuang cinta. sehingga pada hari ini muda-mudi yang diracun oleh asmara cinta melakukan perzinahan Haram. hal seperti inilah yang menjadi kerusakan moral umat islam.

Kerusakan Moral dari Sejarah Valentine yang Sebenarnya

Berbagai kerusakan moral dan kerusakan akhlak yang terjadi pada umat islam atas adanya hari valentine atau hari kasih sayang terkait Sejarah Valentine Yang Sebenarnya ini adalah:

1. Merayakan Valentine Sama dengan meniru orang kafir

Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ [hal. 1/269] mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaiman dalam Irwa’ul Gholil no. 1269).
untuk itu Agama Islam melarang kita untuk meniru orang kafir.

2. Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang adalah Hari Berzina

Hari valentine adalah hari berzina, telah banyak sejarah dari bangsa romawi merayakan hari ini untuk melakukan hubungan haram walaupun belum menikah. sehingga pada hari Valentine adalah hari berzinah. padahal Allah SWT melarang kita untuk mendekati zina, Allah SWT melarang kita mendekati apalagi melakukannya.
Allah Ta’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isro’ [17]: 32)
Hawa nafsu adalah perbuatan syaitan untuk itu sebaiknya kita menghindari perbuatan semacam itu, pada hari valentine Nafsulah yang berkehendak ketika saling membagi-bagikan hadiah kepada pacar atau kekasihnya hingga merayakannya dengan berdua-duaan. untuk itu wahai saudara-saudariku mari kita menjadi manusia dan bukannya menjadi pengikut Syaitan atau bahkan sudah jadi Syaitan.
Semoga dengan adanya tulisan sejarah valentine yang sebenarnya ini dapat mengubah pikiran kita bahwa valentine adalah hari yang sangat buruk untuk dirayakan. sebaiknya marilah kita terus mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengikuti Sunnah-Sunnah Rasulullah SAW dengan benar.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.