Kisah Penduduk Langit dan Bangsa Jin yang Dibantai Oleh Malaikat Di Bumi
Sebelum Diciptakannya Nabi Adam As
Dahulu kala, ketika jaman Bani Adam belum ada, sedangkan bumi yang baru di huni oleh Penghuni Pertama yang di ciptakan dari cahayaNya. Allah telah membuat makhluk baru yang berada di sisiNya, yang bernama “Abu Jaan atau bapak seluruh Jin”. Abu Jaan adalah awal mula dari Banul Jaan atau anak jin baik yang lalu sampai akhir zaman. Banul Jaan adalah Penghuni Kedua sebelum Bangsa Manusia lahir ke bumi. Iblis ketika itu belum lahir ke bumi, kelahiran Iblis lahir pada generasi ke empat kenabian dari bangsa jin.
Baca Juga: Makhluk Hidup Pertama Di Bumi Sebelum Diciptakannya Nabi Adam As
Allah bertitah kepada Abu Jaan ini.
“Dengan apa kamu meminta kepadaku, wahai Abu Jaan.” “Dengan kasih sayang Engkau terhadap hamba ya Allah, maka diri Hamba pun akan berkasih sayang dengan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan. “Apa yang kamu minta dariKu, wahai Abu Jaan. Apakah kamu tahu bahwasanya kamu baru saja Aku ciptakan dari sejenis api. Tubuhmu dari inti api dan ruhmu dari cahaya karena setiap roh yang bernyawa aku ciptakan dari cahaya dari sisiKu.” ”Terima kasih oh Tuhanku yang selalu hamba Agungkan. Hamba meminta tubuh hamba tidak bisa di lihat oleh seluruh makhluk, kecuali yang Engkau kehendaki saja yang bisa melihat hamba dan keturunan hamba.” Kata Abu Jaan. “Akan ku kabulkan permintaanmu, selain itu apa lagi wahai Abu Jaan.” “Apakah hamba akan hidup di surga yang hamba tempati saat ini wahai Tuhanku.” “Kamu bisa menempati surga ini, begitu juga untuk dirimu saja bisa terbang sesuka hatimu dan tinggal sesuka hatimu sampai aku perintahkan dirimu turun ke Bumi. Dan ketika itu keturunanmu tidak akan sanggup mendatangi tempat ‘Surga Pengangkatan Makhluk’ hanya dirimu saat ini yang kuat. Setelah kamu menyentuh tanah di bumi, maka kamu menjadi makhluk bumi dan kamupun akan membuat keturunan dan mati di bumi. Namun, hanya kamu seorang yang bisa terbang di langit dunia ketika tinggal dibumi.” Langit dunia adalah Tata Surya seluruh pelosok jagad raya ini. (Singgasana Allah berada di luar Tata Surya yang berada di tempat kosong, tidak ada benda apapun. Itulah di sebut sebagai ArsyNya Allah, karena tempatnya sangat tinggi tidak ada makhluk yang bisa kesana kecuali yang di kehendaki oleh Allah sendiri. Karena Allah Maha Berkehendak).
“Bolehkah hamba meminta sesuatu ya Tuhanku.” “Apa itu permintaanmu wahai Abu Jaan” “Jika hamba Engkau angkat sebagai pemimpin seluruh makhluk di bumi pada masa hamba, maka hamba meminta salah satu keturunan hamba nantinya yang bernama Azazil (Sekarang bernama Iblis) agar Allah berkenan dia tinggal di ‘Surga Pengangkatan Makhluk’. Wahai Tuhanku, jadikanlah dirinya menggantikan hamba dan berikanlah kecerdasannya seperti yang hamba punya saat ini.” “Baiklah jika nanti Azazil lahir di Bumi, maka akan Aku angkat dia disisiKu dan akan aku beri hikmah dari ilmuKu sehingga diapun pandai. Kekuatannya seperti Penghuni Pertama dan kecerdasannya melebihi makhlukKu yang nanti aku ciptakan.”
Awal Mula Pembantaian Bangsa Jin Oleh Para Malaikat
Iblis atau Azazil yang keturunanya Abul Jaan dan paling dimuliakan dari mereka lahir ke dunia dan seketika itu juga Iblis diangkat ke surgaNya Allah. Iblis hidup di surga dengan para Penghuni Pertama, karena Penghuni Pertama telah di ciptakan dari cahaya. Penghuni Pertama (malaikat) juga menempati dari Bumi sampai langit paling atas. Kehidupan mereka mengabdi kepada Tuhannya, salah satunya adalah mengangkat Arsynya agar menggantung.
Menurut beberapa ulama: Inilah yang akan ditiru oleh Iblis dengan istana yang menggantung di atas permukaan Bumi yang salah satunya berada di Segitiga Bermuda.
Iblis sangat cerdas dan pandai, dia mempunyai kehebatan yang luar biasa tiada tandingannya tentunya selain Allah sendiri. Bahkan Penghuni Pertama pun merasa takjub dengan kehebatan yang di miliki Iblis. Suatu ketika mereka, dua golongan yaitu iblis dengan Golongan Pertama mengadakan paling lama ibadahnya kepada Allah. Misalnya Jika Golongan Pertama kuat sholatnya berkali-kali, maka iblis kuat ribuan kali.
Bayangkan ibadah Iblis kepada Tuhannya sungguh alim luar biasa. Karena alimnya dia, maka ilmu-ilmu kegaiban maupun ilmu materi di kuasai Iblis sangat cepat. Iblis bersumpah di dalam ruhnya, bahwasanya dia akan bersumpah menjadi penghulu bagi seluruh makhluk di alam semesta ini. Dia terus berusaha mencari ilmu-ilmu baru dan mencoba ilmu itu sampai mana keberhasilan dalam mencapi ilmu tersebut. Ilmu Iblis yang paling di sukai dari sekian dari ilmunya adalah ilmu untuk mengetahui masa depan dari alam semesta ini (inilah yang kita sebut sebagai meramal).
Pembantaian Bangsa Jin
Pada waktu Kaum Banul Jaan yang durhaka di hukum oleh Allah Semesta Alam, Iblis ketika itu menyaksikan sendiri dengan mata kepalanya bagaimana Ia membantai para kaumnya atas perintah Allah karena mereka durhaka.
Dia melihat bangsanya yang telah di bantai. Walaupun ia pemimpin pembantaian ini namun Iblis tampak sedih karena walau bagaimanapun, mereka yang menguasai Delapan Kerajaan adalah kakak-kakak Iblis yang sangat pintar dan kuat.
Maka sejak saat itu, Iblis bersumpah jika nanti ada bangsa lain yang lebih rendah kemampuan dari dirinya, maka dia tidak akan mengakui sebagai Penghulunya. Karena saat ini Iblis mengakui dirinya sendiri sebagai Penghulu atau Pemimpin bagi seluruh makluk Allah. Inilah yang membuat iblis tidak akan mengakui kekhalifaan Nabi Adam. Kesedihan akan pembantaian kakak-kakaknya membuatnya bersumpah tidak akan mengakui Nabi Adam sebagai penghulunya (Khalifah).
DINASTI kerajaan para Banul Jaan telah hancur dan musnah. Mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan dan tidak mempunyai pemimpin yang kuat. Mereka menjadi kelompok kerajaan yang kecil-kecil, wilayahnya pun menjadi sempit seperti kelompok suku. Bangsa Banul jaan yang pintar dan pandai telah musnah, karena kepintaran dan kepandaian bagi mereka ditentukan dengan umur. Barang siapa yang umurnya paling panjang maka dialah yang paling kuat. Karena bagi mereka, setiap detiknya mengasah kemampuan menjadi yang terkuat. Selama ribuan tahun itu, para Banul Jaan yang terkuat telah musnah. Mereka telah tergantikan dengan Bangsa Jin yang lebih kecil kemampuannya dan juga kemampuan kegaibannya tidak seberapa. Mereka adalah generasi yang lemah, karena mereka masih muda dan umurnya tidak panjang lagi sepanjang umurnya Banul Jaan yang lama. Jika para penghuni Delapan Kerajaan dahulu umurnya beratus ribu tahun. Sekarang hanya ribuan tahun, kebanyakan seribu tahun itupun dianggap remaja. Sedangkan umur empat ratus tahun dianggap untuk ukuran manusia sekitar sepuluh sampai empat belas tahun, betapa masih kecilnya mereka.
Untuk menjadi yang terkuat pun susah, karena mereka adalah generasi baru tidak seperti generasi lama. Namun generasi lama yang bisa menyelamatkan diri dari kebinasaan telah bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Sehingga mereka bisa hidup dan selamat, umurnya juga sangat panjang di bandingkan dengan generasi baru dari keturunan Bangsa Jin sekarang. Banul Jaan yang selamat ini masa lalunya tidak mempunyai kekuasaan, sekarang mereka bisa bernafas lega karena mereka membawahi jin-jin yang baru lahir dan masih bodoh. Bangsa jin sekarang tidak seperti mereka yang ilmunya sangat banyak terutama ilmu kegaiban. Namun tidak ada yang seperti Iblis, apalagi menandingi kekuatannya pada zaman kemusnahan saudaranya. Karena dia adalah satu-satunya penguasa kerajaan yang masih utuh. Apalagi dia menguasai kerajaan di surga bersama dengan Penghuni Pertama (Malaikat). Iblis saat itu dan sampai sekarang ini adalah golongan Banul Jaan yang paling kuat dari penguasa jin setelah kehancuran delapan kerajaan yang berada di muka bumi. Delapan pemimpin kerajaan beserta para menteri dan penduduknya musnah, sebagian kecil saja yang selamat itupun dianggap lemah pada jamannya.
Iblis sebenarnya telah mengetahui dahulu kejadian ini akan terjadi.
Walaupun dia bisa berhitung untuk masa depan nantinya seperti apa. Ramalan Iblis itu jauh dari kesempurnaan karena sifatnya bisa benar dan bisa juga salah, namun ramalan Iblis hebat . Ketika dia sedang meramal untuk masa depan itu, dia masih berada di singgasananya dekat dengan Allah dan Penghuni Pertama. Setelah puas dengan ramalan-ramalan yang dia punyai maka dia ingin mengetahui nantinya seperti apa masa depannya kedepan.
Pada saat selesai pembantaian para Banul jan, maka Allah akan menciptakan makhluk yang nantinya akan menjadi khalifah dimuka bumi ini.
Tuhan Semesta Alam menciptakan makhluk baru lagi namun ternyata beberapa dari malaikat bahkan Iblis yang kala itu masih bernama Azazil mempertanyakan kehendak Allah untuk menciptakan Makhluk baru-Nya. Maka diperintahkanlah beberapa malaikat untuk mengambil sari pati tanah di bumi untuk diciptakan dan legal menjadi sesosok makhluk yang gagah.
Makhluk baru ini juga menggantikan kepemimpinan bangsa jin di muka bumi yang nantinya akan membawahi seluruh makhluk Bumi.
Allah memanggil seluruh makhluknya (Malaikat dan Azazil), Berkatalah Allah kepadanya bahwa Allah akan menciptakan makhluk yang bernama Adam yang pengetahuannya lebih luas dari malaikat dan Jin.
Ketika itu Allah memerintahkan Malaikat dan Azazil untuk sujud kepada Adam.
Malaikat tanpa terkecuali melaksanakan perintah Allah dan sujud kepada Adam, namun karena Iblis tidak terima dengan keputusan Allah dan merasa lebih tinggi derajatnya dibanding Adam, Iblis berkata bahwa ia diciptakan dan legal dari api sedangkan ia (Adam) diciptakan dan legal dari Tanah.
Maka Iblis beserta para pengikutnya yang setia mendapatkan kutukan dari Tuhan Semesta Alam, Dibuatlah rupa iblis menjadi jelek bagaikan binatang yang sangat jelek lalu diusir dari surga, maka pada hari itulah nama Azazil diubah Allah menjadi nama menjijikkan yaitu IBLIS.
Maka Iblis diusir ke Bumi dan melihat Delapan Kerajaan Banul Jaan di bumi yang telah hancur.
Walaupun begitu dia telah menemukan kesenangan dan kebahagiaan yang luar biasa berada di Bumi walaupun ia menaruh dendam kepada Adam as.
Mulai saat itu yang di nantikannya yaitu ketika kakinya menginjakkan ke Bumi, maka Iblis telah meninggalkan tahta kerajaan dan menanggalkan Mahkota Raja di Surga Pengangkatan MakhlukNya. Dia merasa bangga di muka Bumi karena ada makhluk yang sama dengan dia yang nantinya dapat di jadikan pasukan serta anak buah dari golongannya. Diam-diam tanpa sepengetahuan Tuhan (Menurut Iblis), Iblis membuat kerajaan baru di muka Bumi. Kerajaan Iblis menggantung di atas air, kerajaaannya sangat besar dan sangat luar biasa megahnya. Walaupun begitu Allah tahu juga karena Allah Maha Tahu. Namun Allah membiarkan apa yang dilakukan Iblis.
Karena kebesaran dan kekuatan kharisma yang dimiliki Iblis, maka seluruh jin di muka Bumi baik itu jin masa lampau yang umurnya sangat tua dan mempunyai kehebatan yang tidak patut lagi di pertanyakan. Sampai jin yang muda-muda yang lemah dan pengalaman hidupnya masih sedikit walaupun itu umurnya ratusan tahun. Seluruh bangsa jin WAJIB tunduk dan takhluk dihadapan Iblis, mereka berikrar akan selalu setia kepadanya. Mereka pun merasa terhormat jika bersama Iblis, karena Iblis ke sohor sebagai keturunan Banul Jaan satu-satunya yang berada di luar alam semesta. Seluruh bangsa jin merasa bangga dan gembira jika mengangkat Iblis sebagai raja baru mereka. Dialah junjungan yang bisa menyatukan seluruh jin menjadi kerajaan jin yang baru di muka Bumi.
Iblis mempengaruhi mereka untuk memerangi anak cucu Adam agar ia mengikuti perilaku mereka yang keji.
Walaupun begitu, ada juga beberapa jin yang tidak ikut dengan keinginan Iblis. Ia berlari dan mendirikan suku-suku kecil.
Seketika itu bangsa jin terpecah menjadi dua golongan yaitu golongan Jin yang pertama menjadi pengikut Iblis yang mempunyai kekuasaan dan kekuatan maupun kerajaan yang sangat besar dan melayang di atas permukaan air. Sedangkan golongan yang kedua melepaskan diri dari pengaruh Iblis, mereka menjadi golongan jin yang lemah yang telah mempunyai kerajaan yang kecil-kecil dan bersuku-suku, inilah mengapa kita sering mendengar Jin Kafir dan Jin Muslim.
Jin Muslim, Mereka sering di jajah dengan Jin pengikut Iblis yang lebih kuat. Peperangan di antara dua golongan saling berkecamuk karena berbeda keyakinan dan ediologi dari bangsa jin sampai akhir zaman (Kiamat).
UPDATE: Ketika tulisan ini menjadi populer di Google, beberapa orang berkomentar yang tidak baik (beberapa komentar saya hapus karena terlalu ekstream). Karena mereka tidak percaya bahwa kaum Jin pernah dibantai oleh Malaikat dan Iblis (Azazil). Merekapun menghujat Saya dan mengatakan saya pembohong. Bahkan ada yang mengatakan saya sebagai Antek dajjal (Na’udzubillahi Min Dzalik). Mereka tidak percaya tulisan ini tentang sejarah bagaimana kisah iblis yang diusir dari Surga. Beberapa orang berkomentar menyuruh Saya untuk menghapus tulisan ini karena menurut mereka kalau ini hanyalah dongeng belaka. Walaupun begitu saya tidak menghapus artikel ini dan tetap menayangkannya karena saya sudah membaca sedikit tentang kisah ini yang ditulis oleh para ulama-ulama tafsir.
"Iblis tubuhkan kerajaan baru tanpa pengetahuan tuhan?" Mustahil Allah yang maha mengetahui tak tahu..
lanjutannya masih ada di bagian bawahnya pak yang berbunyi "Walaupun begitu Tuhan tahu juga karena Tuhan Maha Tahu.
Request… Jenis jenis iffrit penguasa indonesia dong
saya bukan paranormal pak @Indra Wanto soalnya saya masih normal. entar disangkain saya ini golongan Jin. hahaha
Maaf ya pak boz, jika nulis artikel di gogel yg pasti" saja. Jgn di tambahi atau di kurangi banyk orang yg mencari sesuatu untuk memecahkn mazalh jg untuk mencari wawasan luas lewat gogel seperti saya ini. Yg .. Aq gx tergantung baget sama gogel cumn kasihan yg lain nya' kata ya berbagi ILMu itu bagus itung" bantu sesama sedekah lewat ILMU,..
Makasih . pak boz dh ngijinin aku komentar.
Maaf ya pak boz, jika nulis artikel di gogel yg pasti" saja. Jgn di tambahi atau di kurangi banyk orang yg mencari sesuatu untuk memecahkn mazalh jg untuk mencari wawasan luas lewat gogel seperti saya ini. Yg .. Aq gx tergantung baget sama gogel cumn kasihan yg lain nya' kata ya berbagi ILMu itu bagus itung" bantu sesama sedekah lewat ILMU,..
Makasih . pak boz dh ngijinin aku komentar.
gan,cerita ini sumbernya dari mana??
Kalo bikin artikel kayak gni namanya ngarang gak ada sumber,jangan bikin salah pemahaman yang baca deh,yang jelas kalo bikin artikel
😀😁😂
ada di alquran dan hadist yang mana??….
beberapa di al kahfi dan ada juga di ahli tafsir, juga ulama kadang menjelaskannya dengan peneitiannya
Abdul Hakim..
Anda belum ngopi, jadi gagal paham