Kisahku Dalam Pencarian Cinta Di Sekolah

Hy sahabat Kitaberbagi.info, aku kembali lagi. kini saya akan menceritakan kisah cinta saya pada saat masih SMA dulu. dari dulu sebenarnya saya ingin curhat tapi masih agak malu-malu, takut ketahuan sama orang yang aku suka. jadi dari pada aku pendam sampai sekarang mending aku ceritain saja disini. ini adalah Kisahku Dalam Pencarian Cinta Di Sekolah.

Cerita berawal pada saat aku masuk mendaftar di salah satu sekolah SMA unggulan di Bandung. dengan berdandan rapi dan dilengkapi buku-buku, aku bertekat untuk semangat menempuh pendidikan saya di SMA. cita-citanya sih cuman satu pengen bahagiain orang tua.

Tahun Pertama, pengalaman manis

Sesuai judul nih teman, tahun pertama adalah pengalaman saya masuk di salah satu SMA unggulan bandung. waktu itu saya bertemu dengan sahabat saya yang bernama Rini, saya kenalan dengannya dan kami duduk sebangku. kebetulan kami satu kelas waktu itu.

Waktu itu dibelakang saya ada seorang boys student atau siswa laki-laki. dia lalu berkata kepada saya “boleh pinjam polpennya”. dengan nada yang mengejek sambil bercanda lalu saya berkata “anak sekolah kok gak ada polpen”. sontak beberapa siswa tertawa dan ada yang teriak berkata “itu siswa paling rajin, rajin minjam”. cowok tersebut tunduk menahan malu. saya merasa sedikit ada rasa bersalah.

Kita waktu itu cuman bersih – bersih aja and gak ada aktivitas belajar-mengajar. lanjut sepulang sekolah. saya berpisah dengan rini. rini punya jemputan lalu saya lagi nunggu kakak yang mau jemput. kebetulan beliau kuliah juga. jadi kalau pulang kita satu jalur. pas waktu itu kita jam pulangnya tepat bersamaan.

Karena saya agak haus, saya lalu pergi ke sebuah ruko untuk membeli minuman botol. tanpa saya sadari ternyata ruko itu baru sementara perbaikan atap. jadi ketika saya lewati ada batu merah yang jatuh dari atas, maka seketika itu ada cowok yang dorong saya dan alhamdulillah saya selamat. tapi naas, cowok yang menolong saya itu tangannya terluka karena dia yang terkena batu merah. kalian mau tau siapa dia? dia adalah orang yang saya permalukan waktu di kelas tadi. duuh makin meningkat rasa bersalah saya dan makin kasihan saya sama dia karena saya permalukan di depan teman-teman tapi dia nolong saya.

Kita waktu itu dikerumuni orang, saya lalu menatap wajahnya. tampak wajahnya biasa-biasa. tapi tangannya terluka dan mengeluarkan darah. saya lalu bergegas menyuruh orang untuk membawanya di puskesmas terdekat. dengan pertolongan ojek lalu saya mengikutinya sampai di puskesmas. saya lalu menelpon kakak saya untuk menjemput saya di puskesmas.

Selesai tangannya di perban, saya lalu minta maaf kepadanya tapi dia cuman menanggapi biasa saja. “tidak apa-apa, itu biasa aja kok” katanya dengan berbahasa bandung daerah. saya lalu kenalan namanya Ilham, anak bandung Asli. disitulah perkenalan saya hingga akhirnya saya berteman dengan dia. dia orangnya agak cuek abis. jadi agak susah kalau ngomong banyak ama dia. paling bilangnya cuman “iya, tidak apa-apa, baik” hanya itu kebanyakan yang keluar dari mulutnya.

Tapi dibalik sifatnya tersimpan rasa kekaguman saya kepadanya. kekaguman yang ternyata berujung rasa suka yang mendalam, lalu rasa cinta. tapi sampai saat ini dia masih belum tau perasaan saya sebenarnya seperti apa. 🙁

Tahun Kedua, Cinta Pertama

Tahun kedua, anda kaget dengan judul cinta pertama? ya benar. saya waktu itu berencana ingin memberikan kejutan kepadanya (Ilham) bahwa saya punya pacar. tujuannya sih bikin dia cemburu, saya cuman ingin lihat apa dia care sama saya, apa dia juga sayang sama saya. tapi nyatanya saya terjebak dengan cara saya.

Nama pacar pertama saya dika, dia emang keren, cool, tapi bukan dia tipe saya. saya cuman memanfaatkan dia, mungkin ini menjadi kesalahan saya. saya mengatakan kepada ilham kalau saya sudah punya pacar. tapi apa kata dia, dia hanya santai berkata “semoga langgeng” lalu melemparkan senyum manisnya. mungkin baru kali ini saya melihat senyumannya. betapa saya terhanyut dengan senyumannya. perasaan saya itu agak jengkel.

lalu dia melanjutkan “hubungan itu harus suci, bukan untuk dipermainkan.” what? apa dia tau kalau saya hanya memanfaatkan dika untuk membuat cemburu dia?. untuk menghindari kecurigaannya. saya melanjutkan pacarannya dan hanya bertahan sampai 3 bulan lebih. waktu saya pacaran cuman biasa-biasa saja. kalau dika ngajak saya jalan, saya lalu panggil sahabat-sahabat saya barengan. ini sih trik saya biar gak ada penyimpangan. jadinya dika agak kesal dengan saya lalu memutuskan saya. Fine, masalah clear.

tapi masalah kedua adalah tentang ilham yang masih cuek dengan perasaan saya. apa dia tidak tau perasaan saya ataukah dia memang tau tapi cuman cuek saja dengannya.

Tahun Kedua, Kisah Sedih

Inilah tahun-tahun sedih saya dengannya, tiga tahun saya menahan perasaan dalam hati tapi belum kesampaian juga. di akhir pengunguman kelulusan. alhamdulillah saya lulus dan dia juga lulus, tidak ketinggalan sahabat-sahabat saya juga lulus. kita mengadakan perpisahan, coret-coret baju disekolah. kita gak turun ke jalan atas himbauan kepala sekolah.

Waktu saya mau curhat kepadanya tapi masih ada rasa takut dan ragu. tapi saya bertekad. saya didukung sama sahabat-sahabat saya. tapi memang nasib saya dengannya selalu sial. belum sampai saya menemuinya saya melihat ada cewek yang sudah memberikan Kotak kado kepadanya. saya melihat Ilham menganggukkan kepala entah apa yang mereka bicarakan sebenarnya tapi saya menduga bahwa cewek itu sudah mengatakan cinta kepadanya.

Ku urungkan niatku untuk mengatakan cinta juga, saya sangat sedih. hingga sampai sekarang saya tidak ingin lagi bertemu dengan dia. saya ingin melupakannya. sampai sekarang saya masih berusaha melupakannya tapi selalu ada bayangan dia. Tapi ternyata jika benar saya ditakdirkan dengan dia sungguh bahagia diriku. kalian tau kalau tadi pagi saya bertemu dengannya, ternyata dia masuk ke universitas terkenal di Jogja dan dia mengadakan penelitian di bandung. saya sangat senang bukan kepalang, kami bercerita dan menanyakan hubungannya waktu SMA.

alangkah kagetnya aku setelah dia mengatakan kalau wanita itu adalah adik sepupunyanya, adik sepupunya memberikan  kado itu sebagai tanda terima kasihnya. saya hanya tersenyum kaget. saya membuat kisah saya ini semoga dia membacanya dan mengerti kalau saya benar-benar mencintainya. mohon doanya sahabat kitaberbagi semoga benar-benar kami dipertemukan dengan restu Suci.
Komentar (0)
Tambahkan Komentar